“Mas…., jangan pakai mentimun…… “
“Pak….., jangan pakai mentimun……..”
“Bang…., jangan pakai mentimun……. “
Hampir semua mba – mba dan ibu – ibu muda yang menyambangi
bakul rujak di tikungan jalan dekat Indomart kampus ladang bunga matahari,
meminta demikian.
Ya, cucumber, alias Cucumis sativus ini memang bisa
menyebabkan efek seperti terkena candidiasis karena fungi ( jamur ) Candida
albicans. Cuaca di dunia perempuan jadi sering hujan, lalu terjadi bah di
aliran sungai, tak terbendung. Mentimun dapat lebih mengaktifkan enzim, untuk memproduksi banyak zat sekret. Tapi,
tidak juga menafikan manfaat mentimun. Kandungan kalium, magnesium,kalium,
mangan, silika, serat, vitamin C pada
mentimun telah lama digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi . Mendinginkan
juga membersihkan kulit. Asam askorbat
dan asam caffeic yang hadir dalam mentimun dapat menurunkan tingkat retensi
air, yang pada gilirannya mengurangi pembengkakan di sekitar mata.
Tukang rujak pun sudah hafal hal yang demikian, para
perempuan tidak mau menggunakan mentimun. Makanya, stok mentimun paling sedikit
dibandingkan buah – buahan lainnya.
Kemudian mengalir hangat seperti hari – hari biasanya. Tukang
rujak dengan gesit mengiris buah dan meracik bumbu sambel. Dibarengi dengan
ngobrol dan canda. Tukang rujak yang ramah dan humoris ini, memang sudah
menjadi semacam psikolog murmer. Tong untuk menampung keluh kesah, sampah
serapah kalem yang berubah dalam guyon ngalor
– ngidul. Tukang rujak adalah sebentuk kamandirian usaha perekonomian kecil masyarakat,
begitu juga bakul – bakul di kanan – kirinya. Bakul sosis bakar, kue cubit,
singkong melepuh, jagung manis, surabi imut, telor mejik, dll.
“Mas…., mahasiswa yang paling sering mengeluh itu mahasiswa
jurusan apa? “ Saya pernah bertanya suatu ketika.
“Mmmmmmm……….yang paling sering mengeluh pertama, jurusan
kedokteran. Hafalannya banyak, buku yang harus dibaca tebal – tebal, praktikumnya ngeri: membedah mayat!!! Pengeluh
kedua jurusan farmasi. Hafalan dan analisisnya banyak, bikin laporan praktikum tulis tangan sampai lembur – lembur. Kalau
yang gak pernah ngeluh itu jurusan PGSD dan PAUD….pelajarannya lebih banyak
nyanyi dan bermain…hehehheh “
Heheheh…saya dan beberapa perempuan di situ ikut terkikik.
Tawa yang membikin suasana harmoni, di bawah langit panas. Bersyukur ,
akedemisi di kampus ladang bunga matahari masih seimbang banget kehidupan
textual dan lingkungan realitanya. Coba kalau terlalu textual, ilmiah. Kayaknya
gak mau membeli rujak di pinggir jalan. Membaca buku tentang rujak, mencari evidence
based dulu khasiat dan efek berbahaya rujak di jurnal penelitian, membeli buah di toko tanaman organik, mensterilkan
dapur pribadi dari kuman, mensterilkan ciri dan muthu, lalu membuat rujak sendiri secara aseptik !!!
Bersyukur, tidak demikian. Sehingga suasana jalanan tetap meriah, bersama saling
berbagi dan belajar dari alam semesta, dengan siapa pun, tanpa ada sekat kasta.