Penggunaan supositoria memang
tidak terlalu umum dibandingkan bentuk sediaan farmasi lainnya. Obat berbentuk
peluru dengan basis lemak coklat ini digunakan pada saat pasien tidak sadarkan
diri, muntah - muntah, atau pada kondisi
tidak kooperatif lainnya.
Supositoria dapat menghasilkan
efek terapetik lokal maupun sistemik. Efek lokal misalnya untuk pengobatan sembelit, ambien,
antiseptik, antijamur, antibiotik, dan anestesi lokal. Efek sistemik pada
pengobatan anti muntah, anti asma, analgesik ( penghilang nyeri) dsb.
Contoh obat supositoria yang
beredar di pasaran adalah :
· Kaltrofen supositoria: untuk menghilangkan nyeri
dan radang ( inflamasi ) akibat artitis rheumatoid, osteo artritis, asam urat
akut, spondilitis ankilosa.
·
Profenid supositoria: pengobatan artritis
reumatoid, osteoartritis, ankylosing spondylitis, kelainan artikuler &
periartikuler akut, fibrositis, spondylitis servikal, nyeri pinggang, kondisi
muskuloskeletal yang terasa nyeri.
·
Dulcolax supositoria : obat pencahar pada
sembelit.
·
Profiretix supositoria : pereda rasa sakit,
nyeri, panas, demam.
· Stesolid supositoria: kondisi psikoneurotik
(ansietas, tegang, tidak bisa istiharat). Kondisi psikosomatik (gangguan otot karena tegang, gangguan tidur, gangguan GI, masalah
jantung). Relaksasi otot pada kejang (kejang demam & epilepsi).
Premedikasi.
·
Boraginol supositoria: obat wasir
·
Tromos supositoria: untuk meredakan demam, nyeri
sakit kepala, nyeri sakit gigi.
·
Dumin supositoria: menghilangkan nyeri pada
sakit kepala, sakit gigi, dismenore (nyeri pada saat haid), nyeri otot dan
sendi, masuk angin, flu.
·
Aminofilin supositoria: obat asma
·
Chlorpromazin supositoria: anti muntah
·
Kloral hidrat supositoria: sedatif, hipnotik
·
Kokain, prokain, benzokian supositoria :
anestesi lokal.
Diperlukan kesabaran dan ketenangan dalam menggunakan supositoria, karena cara
penggunannya agak sulit dan kurang praktis.
Cuci tangan terlebih dahulu, lalu
buka bungkus aluminium foil dan basahi supositoria dengan sedikit air. Pasien
dibaringkan dalam posisi miring. Dorong
bagian ujung supositoria ke dalam dubur dengan ujung jari. Terakhir, cuci
tangan kembali untuk menghilangkan sisa obat pada tangan . Jika supositoria
terlalu lembek, sehingga sulit untuk dimasukkan ke dalam dubur, maka sebelum
digunakan sediaan supositoria ditempatkan di dalam lemari pendingin selama 30
menit kemudian tempatkan pada air mengalir sebelum membuka bungkus kemasan
aluminium foil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar