Sabtu, 20 Februari 2016

SUPOSITORIA










Penggunaan supositoria memang tidak terlalu umum dibandingkan bentuk sediaan farmasi lainnya. Obat berbentuk peluru dengan basis lemak coklat ini digunakan pada saat pasien tidak sadarkan diri, muntah -  muntah, atau pada kondisi tidak kooperatif lainnya.

Supositoria dapat menghasilkan efek terapetik lokal maupun sistemik. Efek lokal misalnya  untuk pengobatan sembelit, ambien, antiseptik, antijamur, antibiotik, dan anestesi lokal. Efek sistemik pada pengobatan anti muntah, anti asma, analgesik ( penghilang nyeri) dsb.

Contoh obat supositoria yang beredar di pasaran adalah :
·     Kaltrofen supositoria: untuk menghilangkan nyeri dan radang ( inflamasi ) akibat artitis rheumatoid, osteo artritis, asam urat akut, spondilitis ankilosa.
·        Profenid supositoria: pengobatan artritis reumatoid, osteoartritis, ankylosing spondylitis, kelainan artikuler & periartikuler akut, fibrositis, spondylitis servikal, nyeri pinggang, kondisi muskuloskeletal yang terasa nyeri.
·        Dulcolax supositoria : obat pencahar pada sembelit.
·        Profiretix supositoria : pereda rasa sakit, nyeri, panas, demam.
·   Stesolid supositoria: kondisi psikoneurotik (ansietas, tegang, tidak bisa istiharat). Kondisi psikosomatik (gangguan  otot karena  tegang, gangguan tidur, gangguan GI, masalah jantung). Relaksasi otot pada kejang (kejang demam & epilepsi). Premedikasi.
·        Boraginol supositoria: obat wasir
·        Tromos supositoria: untuk meredakan demam, nyeri sakit kepala, nyeri sakit gigi.
·        Dumin supositoria: menghilangkan nyeri pada sakit kepala, sakit gigi, dismenore (nyeri pada saat haid), nyeri otot dan sendi, masuk angin, flu.
·        Aminofilin supositoria: obat asma
·        Chlorpromazin supositoria: anti muntah
·        Kloral hidrat supositoria: sedatif, hipnotik
·        Kokain, prokain, benzokian supositoria : anestesi lokal.

Diperlukan kesabaran dan ketenangan  dalam menggunakan supositoria, karena cara penggunannya agak sulit dan kurang praktis.  Cuci tangan terlebih dahulu,  lalu buka bungkus aluminium foil dan basahi supositoria dengan sedikit air. Pasien dibaringkan dalam posisi miring.  Dorong bagian ujung supositoria ke dalam dubur dengan ujung jari. Terakhir, cuci tangan kembali untuk menghilangkan sisa obat pada tangan . Jika supositoria terlalu lembek, sehingga sulit untuk dimasukkan ke dalam dubur, maka sebelum digunakan sediaan supositoria ditempatkan di dalam lemari pendingin selama 30 menit kemudian tempatkan pada air mengalir sebelum membuka bungkus kemasan aluminium foil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar